BOOKING TIKET PESAWAT

Kehadiran

Kehadiran. Info sangat penting tentang Kehadiran. Mengungkap fakta-fakta istimewa mengenai Kehadiran

Malam kedua, saat kami tidur di depan tv, saya terbangun karena mendengar suara tertawa terbahak-bahak. Lalu saya perhatikan dua teman saya yang terlihat sedang tidur itu, jangan-jangan mereka lagi ngerjain saya. Tapi mereka memang sedang tidur. Ya udah, saya tidur lagi. Tapi pada sekitar jam dua dan jam empat dini hari saya terbangun lagi gara-gara suara tertawa itu. Untuk menenangkan diri, saya anggap saya sedang bermimpi. Nah…, pada malam ketiga, ini yang bikin saya terheran. Teman saya itu mengajak anaknya yang pertama untuk tidur bersama kami di rumah itu. Sekitar jam delapan malam saya menemani anak itu bermain mobil-mobilan di teras rumah. Tiba-tiba dia berhenti bermain dan bilang pada saya, "om Johan, itu na orangnya", sambil menunjuk pohon mangga di depan rumah yang sudah digundulin dahan-dahannya. Saya sama sekali ndak melihat apa-apa selain batang pohon gundul tanpa daun. Pelan-pelan saya tanya, "dia lagi ngapain?". "Lagi diatas pohon, om." "Iya, tapi lagi ngapain?" "Lagi diam aja diatas pohon." "Dia ngelihat kemana?" "Ngelihat kesini." Saya pegang tangan anak itu, supaya ndak menuju pohon itu. Lalu saya tanya satu per satu ciri-ciri orang yang sedang berada diatas pohon mangga yang sudah gundul itu. Anak itu pun menjawab dengan cukup mendetail. Orang itu tidak berbulu seperti monyet, ukurannya sebesar saya, warnan kulitnya hitam, rambutnya lurus, ndak keriting seperti rambut saya. Ndak pakai baju tapi burungnya ndak kelihatan karena gelap. "Dia turun, om. Tuh lari kesana. Naik ke bambu itu", anak itu setengah berteriak bilang pada saya sambil menunjuk-nunjuk. Saya ikuti arah telunjuknya hingga kearah rimbunan pohon bambu di seberang jalan. Yang jelas, saya ndak melihat bambu-bambu itu bergoyang karena dipanjat orang atau monyet. Karena khawatir bisa terjadi sesuatu yang ndak diinginkan, saya segera membawa anak itu kedalam rumah. Saya ndak tau, ternyata anak itu bercerita tentang kejadian yang dialaminya malam itu. Membuat teman saya itu minta tolong pada saya untuk membuatkan surat permintaan pindah ke rumah dinas yang lain. Saat saya tanya apa alasan permintaan pindah rumah dinas itu, dia menjawab karena karena gangguan mahluk halus. Jawabannya itu langsung membuat saya tertawa ngakak. Itu alasan yang ndak masuk akal, ndak ilmiah, kamu bisa diketawain kepala bagian kalau isi suratmu kayak gitu, saya bilang begitu padanya. Tapi saya kasihan melihat dia tampak bingung. Memangnya siapa sih yang ndak bingung atau panik saat tahu istri dan anak-anaknya selalu dalam keadaan ketakutan. Lalu saya sarankan agar dia mencari pembantu yang bersedia menginap di rumah itu untuk menemani istri dan anak-anaknya. Syaratnya, pembantu itu harus orang asli pulau ini, pulau Bunyu. Saya hanya berfikir, kalau mahluk halus itu memang benar ada, pasti ndak berani macam-macam pada orang asli pulau ini. Mudah-mudahan memang begitu. Lalu saya bilang lagi, kalau mahluk halus itu muncul lagi, cuekin aja. Saya ngomong begitu sambil pasang muka serius. Sebab kalau sambil cengengesan, khawatir nanti dia malah tersinggung. Saya dianggap ndak peduli dengan keadaan keluarganya yang tiap hari selalu dalam ketakutan. Saya katakana selama mahluk halus itu ndak menyakiti mereka, ndak masalah. Lama kelamaan mereka akan jadi terbiasa. Seperti orang yang pertama kali makan sambal, awalnya kepedasan, tapi kemudian malah ketagihan makan sambal. Lho…, koq malah jadi gitu ceritanya.


BOOKING TIKET PESAWAT
Powered By : Blogger