MINUM SUSU, MITOS ATAU SEHAT??
Berbagai macam produk susu ditawarkan, susu dengan fortifikasi vitamin A, B, D, ARA, DHA, omega 3, omega 6, antioksidan, bahkan kalsium. Juga susu untuk anak-anak, orang dewasa, khusus pria, ibu hamil atau menyusui, hingga orang tua.
Namun konsumsinya dalam masyrakat Indonesia sendiri masih tergolong kurang. Hal ini mungkin karena daya beli yang rendah, ataupun adanya hal-hal yang berkaitan dengan susu yang masih belum jelas sehingga menyebar sebagai mitos yang menyesatkan. Oleh karena itu, kenalilah manfaat susu. Berikut adalah hal-hal yang tidak jelas dan terlanjur di yakini oleh masyrakat
Susu membuat gemuk
Susu memang dapat menyebabkan gemuk karena terkandung di dalamnya lemak. Namun, saat ini tersedia banyak susu dengan kadar lemak berbeda-beda, ada yang full cream, low fat, bahkan non fat. Kegemukan tergantung dari total kalori yang masuk dan kebutuhan kita. Minum susu full cream ataupun yang rendah lemak, belum tentu menjadi gemuk, tergantung asupan makanan lain yang menyertai. Kalau terbiasa mengonsumsi makanan berkalori tinggi, tentu saja bisa jadi gemuk.
Susu penyebab diare
Pada orang-orang tertentu yang tidak tahan pencernaannya (intoleransi) terhadap laktosa, susu yang mengandung laktosa dengan kadar yang tinggi dapat menyebabkan diare. Oleh karena itu, dapat menggantinya dengan susu kedelai.
Minum susu harus disertai berjemur di bawah sinar matahari
Pembentukan vitamin D yang penting untuk penyerapan kalsium di dalam usus, memang memerlukan sinar matahari. Karena setiap hari kita terpapar sinar matahari, jadi tidak perlu takut kekurangan vitamin D. Selain itu vitamin D dapat diperoleh pada ikan salmon, susu, sarden, hati ayam, udang, kuning telur, keju, tiram, mentega. Di dalam susu juga terdapat vitamin D. Sebab itu, minum susu saja tidak masalah.
Ada beberapa makanan yang menurunkan penyerapan kalsium seperti makanan berserat, asam oksalat pada bayam dan ubi, tanin pada teh, asam fitat pada gandum, minuman beralkohol, dan kafein (kopi).
Bila tidak pernah minum susu bisa terkena osteoporosis
Kebutuhan akan kalsium dapat dipenuhi dengan memperoleh dari asupan makanan lain, misalnya pada sayuran hijau, tahu,ikan,udang, teri dan beberapa jenis kacang-kacangan. Dan kecukupan itu pun dapat membantu mencegah osteoporosis. Namun, sebaiknya tetap mengonsumsi susu karena penyerapan kalsium susu lebih baik. Serta diminum secara terbagi dan pada malam hari, karena hal ini dapat mengoptimalkan penyerapan dan kerja kalsium. Aktivitas fisik juga penting karena berinteraksi dengan kalsium untuk membantu pemadatan tulang.
Orang sakit maag tidak boleh minum susu
Pernyataan ini masih kontroversial. Memang ada literatur yang menyatakan bahwa kalsium susu dapat merangsang pengeluaran asam lambung dan menghambat penyembuhan luka pada lambung. Pada beberapa penderita penyakit maag merasakan sakitnya bertambah saat minum susu namun ada juga yang tidak merasakan apapun bila minum susu.
Minum susu berlebihan bisa bikin ginjal rusak
Konsumsi kalsium pada penderita ginjal akibat batu kalsium memang sebaiknya dibatasi. Namun hal ini juga bergantung pada keadaan orang tersebut. Pada pasien penyakit ginjal yang tidak berhubungan dengan batu, dapat mengkonsumsi susu tetapi harus memperhatikan kadar protein pada susu tersebut. Biasanya akan diberi susu khusus.
Susu tidak baik untuk penderita asam urat
Susu mengandung sedikit sekali purin, jadi dapat dikonsumsi penderita asam urat.
Minum susu dimulai saat dewasa sudah terlambat
Masa tulang puncaknya dicapai sebelum usia 35 tahun, jadi yang terlambat adalah memaksimalkan masa tulangnya. Karena orang dewasa perlu kalsium maka kekurangan kalsium akan diambil dari tulang.
Minum obat tidak boleh bila diminum bersama susu
Ada obat-obat tertentu yang efeknya berkurang kalau diminum bersama susu, misalnya tetrasiklin (golongan antibiotika), obat antijamur, dan lain-lain.
Susu kuda liar bisa mengobati penyakit
Penelitian mengenai susu kuda liar untuk mengobati penyakit, belum ada. Yang jelas, semua susu mengandung berbagai vitamin dan mineral yang baik untuk tubuh kita.
Hanya air susu ibu yang terbaik untuk balita
Hal ini benar, karena ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan bayi. Selain itu, ASI mengandung berbagai zat antiinfeksi, tersedia pada suhu ideal, tidak perlu dipanaskan lebih dahulu, selalu segar dan bebas pencemaran kuman, juga memperkuat ikatan batin antara ibu dan bayinya. Oleh karena itu amat penting untuk pemberian ASI eksklusif saat 6 bulan pertama.
7 years ago